Contact HIMAFI UHAMKA

Sosial Media Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI)

Untuk mengetahui berbagai Informasi mengenai HIMAFI UHAMKA, dapat menghubungi admin atau pengurus Blog ini, yaitu Fakhri Abdullah Rosyid dengan nomor Handphone +6289530736475

himafisikauhamka.blogspot.com

Anda bisa juga melalui berbagai Media Sosial lainnya, yaitu:

HIMAFI!
Berfikir Ilmiah Bermoral Islamiah
Brilliant! Brilliant! Brilliant!



Mengapa awan berada di ketinggian dan bisa turun ke lereng gunung atau bukit pada musim hujan

Pernakah Anda bertanya, mengapa awan berada jauh di ketinggian atau berada di dekat puncak gunung ? Ketika musim hujan tiba, awan bahkan bisa turun ke lereng gunung atau bukit lalu kembali lagi ke atas. Mengapa awan turun dan apa yang menyebabkan awan bergerak lagi ke atas ?
Untuk memahami hal ini, terlebih dahulu pahami konsep massa jenis. Massa jenis alias kerapatan merupakan perbandingan massa terhadap volume, secara matematis dinyatakan melalui persamaan ρ = m / V, di mana ρ adalah lambang massa jenis, m adalah lambang massa dan V adalah lambang volume. Sebagai contoh, jika massa = 1 kg dan volume = 1 m3 maka massa jenis = 1/1 = 1 kg/m3. Apabila massa = 1 kg dan volume = 2 m3 maka massa jenis = 1/2 = 0,5 kg/m3. Demikian juga bila massa = 1 kg dan volume = 4 m3 maka massa jenis = 1/4 = 0,25 kg/m3. Dapat disimpulkan jika volume semakin besar sedangkan massa tetap maka massa jenis semakin kecil.
Sebaliknya jika massa = 4 kg dan volume = 1 m3 maka massa jenis = 4/1 = 4 kg/m3. Apabila massa = 2 kg dan volume = 1 m3 maka massa jenis = 2/1 = 2 kg/m3. Demikian juga bila massa = 1 kg dan volume = 1 m3 maka massa jenis = 1/1 = 1 kg/m3. Dapat disimpulkan jika volume tetap sedangkan massa berkurang maka massa jenis juga semakin kecil.
Pernah melihat asap api ? Jika tak ada angin, asap cenderung bergerak ke atas. Asap mempunyai suhu tinggi (panas) sehingga memuai. Karena memuai maka volume asap bertambah sehingga massa jenisnya menjadi lebih kecil.
Massa jenis asap lebih kecil daripada massa jenis udara di sekitarnya sehingga asap didorong ke atas oleh udara di sekitarnya. Dorongan ini terjadi karena perbedaan tekanan. Asap bergerak ke atas hingga berhenti pada ruang di mana massa jenis udara sama dengan massa jenis asap. Massa jenis sama sehingga tidak ada perbedaan tekanan.

Semakin tinggi dari permukaan bumi, gaya gravitasi yang bekerja pada tempat itu semakin kecil. Karenanya semakin dekat permukaan bumi, jumlah udara semakin banyak sedangkan semakin tinggi dari permukaan bumi, jumlah udara semakin sedikit. Dalam volume yang sama, massa udara di ketinggian lebih sedikit daripada massa udara di dekat permukaan bumi. Volume tetap sedangkan massa berkurang maka massa jenis udara semakin kecil. Jadi semakin tinggi dari permukaan bumi, massa jenis udara semakin kecil.
Awan berada pada ketinggian di mana massa jenisnya sama dengan massa jenis udara di sekitarnya.
Pada musim hujan, awan bisa turun ke lereng gunung atau bukit karena massa jenis awan lebih besar daripada massa jenis udara di sekitarnya. Massa jenis awan menjadi lebih besar dapat disebabkan oleh bertambahnya massa awan akibat adanya uap air atau berkurangnya volume karena suhu awan berkurang. Jatuhnya awan di dalam udara mirip dengan jatuhnya batu dalam air karena massa jenis batu lebih besar daripada massa jenis air.
Ketika berada di sekitar lereng gunung atau perbukitan, massa jenis awan sama dengan massa jenis udara di sekitar gunung atau perbukitan. Awan bergerak lagi ke atas jika massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis udara di sekitarnya. Perubahan massa jenis awan atau udara terjadi akibat perubahan massa atau volume. Volume berubah jika suhu berubah, sebagaimana telah dipelajari pada materi pemuaian. Massa berubah jika kandungan uap air berubah.
Jika Anda ingin memahami lebih lanjut, silahkan pelajari konsep gaya apung serta terapung dan tenggelam. Terapung, melayang dan tenggelam bisa terjadi pada fluida seperti air dan udara.





Potensi kehidupan Lain di Luar Planet Bumi


Halo pembaca zenius BLOG, di antara lo ada yang suka nonton film alien nggak? Kalo zaman gue dulu, sih, yang beken itu film Star Wars, E.T, Alien, Predator, Men in Black, etc. Biasanya, di film-film itu, diceritain bahwa ada kehidupan lain di luar planet Bumi. Sebagian diceritain peradaban di planet lain itu udah sangat maju dengan teknologi yang tidak terbayangkan oleh kita, sebagian lainnya diceritakan alien itu berbentuk monster mengerikan yang siap memangsa manusia.
Tapi sebetulnya, pernah nggak sih lo berpikir bahwa itu semua mungkin terjadi? Apakah betul ada kehidupan lain di luar planet bumi? Apakah alien itu mungkin saja ada hanya saja belum ditemukan? Atau jangan-jangan selama ini kita cuman dibohong-bohongin sama film hollywood aja? Nah, di artikel ini gue bakal ngebahas tentang kemungkinan adanya kehidupan di luar angkasa berdasarkan fakta-fakta sains yang udah ada sekarang.
Oh iya, sebelumnya, kenalin dulu nama gue Zulfikar atau biasa dipanggil Ijul. Gue alumni murid zenius-x angkatan 2009--2010 dan telah selesai menempuh studi S1 di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB untuk penjurusan Biologi. Sekarang ini, gue di zenius sebagai admin di forum zenius club dan backup tutor Biologi di zenius-x Tebet.
Okay, kita balik lagi ke pembahasan tentang potensi kehidupan di luar angkasa. Tapi, sebelum gua masuk ke pembahasan utama, mau gak mau, gua harus ngasih perkenalan dulu tentang 2 topik perkenalan, sebelum masuk ke topik utama di topik ketiga:
  1. Komponen penyusun kehidupan.
  1. Penalaran luar angkasa dari sudut pandang Bumi.
  1. Potensi Kehidupan di luar planet Bumi.
Okay, itulah kira-kira ketiga hal yang akan gua bahas di artikel ini, sekarang langsung aja yuk kita mulai pembahasan topik 1:
 
1. Komponen Penyusun Kehidupan.
Sebelum kita menganalisa apakah ada kehidupan di luar angkasa, kita harus tau dulu dong komponen penyusun kehidupan itu apa. Maksudnya, jika makhluk hidup dari mulai domain Bakteria, Archaea dan Eukarya telah berhasil berkembang biak dan menghasilkan spesies yang beraneka ragam yang kaya di planet Bumi ini, perlu kita telaah dulu mengapa hal itu bisa terjadi, dengan harapan bahwa skenario yang sama atau mirip juga terjadi di luar angkasa atau di planet lain.
Pertama-tama, gue harus menekankan dulu bahwa proses terbentuknya mahluk hidup pertama kali di bumi ini masih belum diketahui secara persis. Tapi, sejauh ini kita telah mengetahui materi-materi apa aja sih yang pasti diperlukan agar kehidupan dapat terbentuk. Unsur pertama terpenting adalah karbon (C), bisa dibilang seluruh bentuk kehidupan di planet bumi yang kita ketahui saat ini, semuanya dibuat dengan karbon sebagai material dasarnya. Kenapa karbon? Karena karbon inilah yang bakal dibutuhkan untuk membentuk senyawa-senyawa yang dibutuhkan untuk ngebentuk mahluk hidup seperti glukosa, karbohidrat, lemak,asam amino, protein, dll.
Selain karbon molekul, yang paling dibutuhkan oleh mahluk hidup adalah air (H2O) dalam bentuk cair. Kenapa air? Air itu penting bagi mahluk hidup karena air itu merupakan pelarut yang baik dan itu penting banget buat kerja sel-sel kita, selain itu air juga berperan dalam ikatan DNA seluruh mahluk hidup melalui ikatan hidrogen. Tanpa ada air, sel-sel tubuh makhluk hidup ngga bakalan bisa kerja.
Nah, terus gimana ceritanya sampe senyawa-senyawa itu bisa ada di bumi? Untuk senyawa organik beberapa ilmuwan berpendapat senyawa-senyawa tersebut terbentuk dari senyawa-senyawa anorganik yang ada saat kehidupan pertama terbentuk (sekitar 3,5 -- 3.8 milyar tahun yang lalu). Namun belakangan ini, ada satu hipotesa yang menarik bahwa senyawa-senyawa komponen penyusun kehidupan itu belum tertentu berasal dari bumi, tapi terbawa oleh Asteroid, karena berdasarkan bukti-bukti terkini, ternyata ditemukan bahwa senyawa-senyawa tersebut (termasuk juga air) ternyata terkandung dalam astroid!
Lah, terus kenapa kalo komponen penyusun kehidupan itu ada di astroid? Nah, bagi yang belum tau, saat bumi kita masih muda: sekitar 3,8 milyar tahun yang lalu (bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu) bumi dihujani meteor dalam jumlah yang super buuaaanyak bangeet sampe ga keitung dan peristiwa itu namanya Late Heavy Bombardment. Nah, sekarang-sekarang ini, para saintis menduga kuat bahwa peristiwa itu telah "membawa" air dan senyawa organik yang sangat banyak dan bisa jadi sebagai pemicu yang menyebabkan kehidupan itu bisa terbentuk di planet bumi ini.



I09-02-bombardment
Illustrasi Late Heavy Bombardment| sumber: https://universe-review.ca
Okay, mungkin sekarang jadi muncul pertanyaan di kepala lo, "Jika dulu kehidupan terbentuk dari senyawa kimia, apakah kita bisa mensimulasikan hal yang sama terjadi saat sekarang ini?". Sayangnya, hal itu sulit direalisasikan, kenapa? Karena keadaan planet Bumi ini jauh berbeda saat kehidupan muncul pertama kali di bumi (3,8 Milyar tahun yang lalu) dengan keadaan Bumi saat sekarang. Apa bedanya? Yang paling signifikan adalah kondisi Planet Bumi yang sekarang memiliki kadar oksigen yang tinggi di atmosfer, dimana kadar oksigen yang tinggi ini justru buruk bagi proses terbentuknya kehidupan.
Kok bisa gitu? Bukannya oksigen adalah penunjang utama kehidupan?
Dalam hal ini, oksigen memiliki peran lain, yaitu merupakan oksidator yang kuat dan bisa dengan mudah mengoksidasi senyawa-senyawa (Baca: merusak proses) yang penting bagi kehidupan. Dengan begitu, konsekuensinya, "kehidupan" ga punya cukup waktu  untuk bisa terbentuk dengan kondisi Bumi sekarang ini.
Selain hipotesa di atas, ada sebagian ilmuwan lain yang menduga bahwa hydrothermal vent merupakan skenario yang lebih tepat untuk menggambarkan munculnya kehidupan pertama kali. Apa itu Hydrothermal Vents? Hydrothermal Vents adalah retakan di permukaan planet yang secara geothermal memanaskan perairan. Terus, apa hubungannya dengan skenario kemunculan kehidupan? Hipotesis ini muncul karena di sekitar hydrothermal vent terdapat konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi, dan panas dari hydrothermal vent ini memberikan cukup energi untuk kehidupan dapat terbentuk.



hydrothermal-vent
hydrothermal-vent
Terlepas dari berbagai hipotesa yang sekarang masih dalam proses pembuktian lebih dalam, semua hipotesis tersebut memiliki kesamaan yaitu kehidupan pasti muncul di air yang memiliki konsentrasi bahan organik tinggi dan mendapatkan energi yang sangat besar dari aktivitas vulkanik. Dari situ, diduga kehidupan awal yang muncul adalah bakteri yang sangat sederhana, setelah mengalami proses yang panjang baru muncul organisme-organisme yang dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen, diduga organisme fotosintesis baru muncul pada 2,7 milyar tahun yang lalu. Dengan berbekal pengetahuan ini, kita berangkat dengan asumsi bahwa kehidupan di luar planet bumi ini juga memiliki "syarat-syarat" yang juga mirip dengan yang ada di Bumi. Tapi sejauh mana sih, situasi di luar angkasa (baca: alam semesta) ini menawarkan kondisi yang memungkinkan agar skenario yang mirip dengan Bumi ini bisa terjadi? Yuk kita bahas di point berikutnya!
 
2. Penalaran Luar Angkasa dari sudut pandang Bumi.
Okay, setelah membahas tentang komponen penyusun kehidupan, berikutnya kita akan membahas tentang definisi dari "luar angkasa" itu sendiri. Kalo kita ngeliat langit pada malam hari, kita bisa ngeliat bintang yang jumlahnya banyak banget. Tapi, pernah nggak sih lo penasaran, bintang yang kita lihat itu ada berapa banyak jumlahnya? Seribu, sepuluh ribu, Sejuta, Semilyar, Setrilyun? Emang seberapa luas sih arti dari kata "luar angkasa" itu? Sampai mana sih ujung dunia yang kita ketahui? Tentu, dengan mengetahui seberapa luas alam semesta ini, kita bisa juga memperkirakan seberapa besar potensi atau kemungkinan adanya kehidupan lain di luar planet bumi.
Oke, untuk memberi lo gambaran berapa luas alam semesta tempat kita hidup ini gue akan memberi sedikit gambaran tentang lokasi "rumah" kita di alam semesta. Pertama, yang kemungkinan besar lo semua ketahui adalah kita hidup di salah satu sistem tata surya (solar system) di mana tata surya kita berada dalam pusaran galaksi bima sakti (milky way). Tolong bedakan tata surya dengan galaksi yah, mungkin bagi sebagian dari lo kedengeran konyol tapi masih banyak loh siswa SMA yang gak bisa bedain tata surya dengan galaksi, dan mikirnya ujung dunia ini cuman Planet Pluto terus bintang-bintang doang, tanpa ngerti sistemnya.



posisi matahari di galaksi bima sakti | sumber: http://www.teachastronomy.com/
Okay, pertama yang disebut sistem tata surya adalah sebuah sistem yang terpusat pada satu bintang yaitu matahari dan memiliki delapan buah planet, lima dwarf planet, dan banyak komet serta asteroid mengitarinya. Sementara itu, matahari (yang notabene adalah sebuah bintang) sebetulnya cuma salah 1 dari sekitar 100–400 milyar bintang yang mungkin terdapat didalam galaksi milky way..!! Udah gitu, galaksi milky way kita ini cuma 1 dari 1200-2000an galaksi yang berada di dalam virgo supercluster (kumpulan galaksi). Udah ngerasa kita kecil banget? Nah si Virgo supercluster inipun ternyata hanya satu dari kira-kira 10 juta supercluster yang..... bisa kita ketahui saat ini.
Kok yang kita ketahui saat ini? Iya, karena sebetulnya sampai saat ini kita masih belum bisa melihat ujung dari alam semesta ini, karena informasi yang kita dapatkan adalah cahaya yang kita tangkap dari Bumi. Sementara itu, cahaya terjauh yang telah kita tangkap adalah 46.6 Milyar tahun cahaya. Lebih jauh dari itu, bukan nggak ada apa-apa yah? Tepatnya, kita belum tau karena informasi cahayanya aja belom sampe ke planet bumi sampai sekarang ini.
Nah, buat lo yang mungkin masih belum kebayang, mungkin beberapa data singkat dan video ini bisa lebih memberikan gambaran:
  • Jarak bumi ke matahari itu: 1,496×1012 km. Jarak segitu bisa ditempuh oleh cahaya selama 8,32 menit. Artinya kalo lo ngeliat matahari, lo gak menatap matahari secara langsung tapi itu adalah kondisi matahari 8,32 menit yang lalu.
  • Jarak dari bumi ke pusat galaksi milkyway itu: 2,6×104 tahun cahaya dimana 1 tahun cahaya itu jarak yang ditempuh oleh cahaya selama 1 tahun atau sekitar 9.4×1012km (9.400.000.000.000. km)
  • Diameter milkyway itu sekitar 100.000 tahun cahaya
  • Jarak bumi ke galaksi terdekat (andromeda) itu: 2,538×106 tahun cahaya.
Keren kan videonya? Di situ, lo bisa mendapatkan gambaran betapa luasnya alam semesta (yang kita ketahui) sekarang ini. Dalam hal ini, gua pribadi bisa mengatakan bahwa kemungkinan adanya tempat yang bisa dihuni oleh makluk hidup sangat besar. Bahkan potensi adanya planet yang memiliki kondisi yang mirip dengan bumi ini juga amat sangat mungkin sekali. Jadi sebetulnya, bisa aja ada mahluk hidup kompleks lain diluar sana, tapi saking jauhnya kita dan mahluk hidup tersebut sama-sama ga tau akan keberadaan satu sama lain. Okay, setelah memahami komponen penyusun kehidupan dan penalaran definisi "ruang angkasa", kita baru deh masuk ke topik utama yaitu potensi kehidupan di luar planet Bumi.
 
3. Potensi Kehidupan di luar angkasa/luar planet bumi.
Nah, setelah lo mengetahui komponen penyusun kehidupan dan juga betapa luasnya alam semesta kita ini, sekarang baru deh kita masuk ke menu utama kita yaitu potensi kehidupan di luar planet bumi. Sampai saat ini, hanya planet bumi satu-satunya tempat yang kita tau kehidupan bisa ada dan bertahan. Nah, terus mungkin di antara lo ada yang bertanya-tanya, kenapa bumi? Apa yang spesial dari kondisi bumi sehingga kehidupan bisa muncul dan ber evolusi di bumi? Mungkin ngga sih diluar sana ada “bumi lain” tempat kehidupan bisa ada di alam semesta ini? Sebagian besar dari alam semesta ini tidak bisa di jadiin tempat idup, tapi kenapa bumi kita bisa ideal buat kehidupan gini? Jawabannya adalah bumi ada di zona yang tepat. Nah, zona itu di namain dengan Habitable Zone.
Habitable Zone
Sebagian besar dari alam semesta ini jelas tidak dapat dihuni bagi manusia, karena memang kebanyakan isinya ruang vakum sehingga tidak mungkin dihuni, baik manusia maupun makhluk hidup manapun yang kita ketahui di Bumi. Terus, planet-planet gas macem Jupiter, Mercury, dkk.  gitu juga ga mungkin bisa dihuni, jadi yang bisa dihuni itu planet seperti apa, sih? Berdasarkan komponen penyusun kehidupan yang telah kita bahas pada poin 1, para ahli astrobiologi berpikir bahwa terdapat beberapa "persyaratan" agar kehidupan bisa terbentuk dalam sebuah lingkungan di luar Bumi. Pertama, hal yang paling mendasar dibutuhkan adalah air yang berbentuk cairan (baca : suhu sekitar 0oC-100oC derajat Celcius). Air yang berada dalam bentuk cairan itu jadi kunci supaya kehidupan bisa muncul untuk pertama kali, dari situ para saintis merumuskan yang namanya habitable zone/goldilocks zone yaitu zona di mana air bisa bertahan dalam bentuk cair.
habitable 
Keberadaan air dalam bentuk cair bisa terjadi di suatu planet kalau dia berada di jarak yang tepat si planet itu ke bintang-nya. Idenya gampang sebenernya, kalau suatu planet atau satelit itu letaknya terlalu dekat dengan bintangnya, suhu planet itu akan terlalu panas jadi air akan menguap, sementara kalau jaraknya terlalu jauh dari bintangnya ya air jadi beku semua. Nah, jarak ideal agar air dalam bentuk cair ini dipengaruhi juga dengan index kecerahan bintang. Semakin cerah si bintang pasti habitable zone bakal semakin jauh dari si bintang itu. Nah, untuk ngitung suhu benda langit sesuai dengan jaraknya terhadap bintang terdekat dapat menggunakan dua formula:
Persamaan itu menggunakan pendekatan yang menganggap planet itu sebagai benda hitam. Kita bisa nyamain radiasi yang dikeluarin si planet (L) di persamaan (1) dengan Total radiasi bintang yang diterima si planet itu (Ein) pada persamaan (2). Dari situ bisa didapetin perkiraan suhu efektif dari si planet. Untuk suatu tempat bisa memiliki air dalam bentuk cair, maka tempraturnya harus sekitar 0oC--100 oC. Nah, tapi kalau kita ngitung suhu bumi dengan formula yang di atas, suhu bumi seharusnya 255oK atau -18oC, loh dingin banget kan? Terus, kenapa kok suhu bumi ngga -18 oC? Nah, si bumi ini kan punya atmosfer, dan di atmosfernya itu ada gas-gas rumah kaca kaya CO2 dan CH4. Nah, gas-gas itu yang bikin bumi bisa “hangat” kaya sekarang. Jadi, para ilmuwan merumuskan gas-gas rumah kaca itu juga harus diperhitungkan untuk dapetin nilai suhu planet yang tepat. Terus kalo dengan persamaan yang udah disempurnain itu ada ga planet yang ada di habitable zone? Nah, ternyata menurut NASA ada, dan planet-planet tersebut juga planet berbatu kaya bumi, nih liat gambar di bawah:



habitable planet
Two confirmed potentially rocky planets, Gl 581d and HD 85512b in the Habitable Zone of their host stars (figure credit ESO).
Wah, kalau gitu “alien” kemungkinan besar ada dong? Eits tunggu dulu, peneliti NASA sampai saat ini belum dapat menentukan apakah Gliese 581d dan HD85512b itu pasti layak untuk dihuni atau tidak. Soalnya sampai sekarang ini, kita belum mengetahui berapa tepatnya CO2 yang ada di atmosfer kedua planet tersebut. Selain itu, ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan selain habitable zone, yaitu massa dari kedua planet itu sangat besar, jadi gravitasinya juga pasti lebih tinggi dari bumi.
Lah, emang apa hubungannya massa sebuah planet dengan potensi kehidupan? Penjelasannya bisa gua berikan dengan memberi contoh planet tetangga kita yaitu Mars. Secara hitungan di atas kertas, Mars sebetulnya masuk ke daerah habitable zone, hanya saja medan magnet di planet Mars lemah dan juga massanya relatif kecil. Akibatnya, Mars gak punya "perisai" yang melindungi atmosfer dari radiasi matahari dan juga mengalami kesulitan untuk mempertahankan atmosfernya. Itulah sebabnya, Mars mengalami kekeringan dan airnya sekarang habis.
Tapi, bukan berarti Mars gagal sepenuhnya sebagai tempat penyokong kehidupan loh. Karena sebetulnya, jutaan tahun yang lalu diperkirakan memang ada air dalam bentuk cair di Mars. Selain itu, karakteristik vulkanik dari planet itu mirip bumi yang berarti substratnya banyak mengandung material organik. Jadi, menurut pandangan pribadi gue, kemungkinan besar jutaan tahun yang lalu ada mahluk hidup di Mars, minimal dalam bentuk bakteri.
Life Outside the Habitable Zone
Kalau memang syarat kehidupan itu adanya air, material organik dan sumber energi, apa kehidupan cuma mungkin ada di habitable zone aja? Berdasarkan pengamatan mahluk hidup di bumi aja, ternyata kehidupan (umumnya bakteri) bisa bertahan di kondisi-kondisi ekstrim yang dulunya pernah dikira tidak mungkin bisa ditinggali. Contoh lingkungan ekstrim yang ternyata justru banyak mahluk hidup itu di dekat hydrothermal vent. Bahkan banyak spesies Archaea bakteria yang hidup di lingkungan yang tidak punya oksigen sama sekali dan bersuhu tinggi (sekitar 60--80OC) seperti di kolam-kolam air panas vulkanik. Coba deh lo tonton video penjelasan berikut ini berikut ini:
Kalau syarat kehidupan itu adanya air dalam bentuk cair, punya material organik dan ada sumber energi yang bisa di manfaatkan, ya berarti air nya ga perlu ada di permukaan dong? Contohnya kaya yang ada di video di atas, di laut dalam disekitar  hydrothermal vent kehidupan bisa muncul. Sementara itu, ilmu pengetahuan sebelum tahun 1970an para ilmuwan menyangka ngga mungkin ada kehidupan di sana, karena keadaan di sana sangat beracun bagi sebagian besar mahluk hidup.
Tapi, setelah tahun 70an, para ilmuwan baru tau kalo dalam kondisi ekstrim vulkanik bawah laut bisa ada mahluk hidup, dari situ para ilmuan berpikir “Oh, mungkin di tempat kaya gini awal mahluk hidup bisa muncul dan berevolusi”. Mungkin lo berpikir bahwa dugaan itu ngga cuman asal-asalan, tapi memang kondisi awal planet Bumi tuh ya kaya gitu, isinya air beracun dan tanpa adanya oksigen. Jadi, mungkin kita bisa berharap di tempat lain di alam semesta kita, ada tempat yang kayak begitu, dan ternyata memang ada, bahkan letaknya “ngga terlalu jauh” dari bumi. Karena keadaan yang mirip dengan hydrothermal vent itu juga ada di beberapa satelit yang ada di sistem tata surya kita.
Salah satu satelit yang diduga punya lautan di bawah lapisan es di permukaannya itu bulan Europa (tolong dibedakan dengan benua Eropa). Di bawah lapisan es Europa setebal 10--15 km, diduga punya laut yang dalam (sekitar 100 km). Loh kok bisa, sih? Bulan Europa kan jauh dari matahari? Kok masi bisa ada air di bawah lapisan esnya? Nah, keberadaan air dalam bentuk cair ini diduga diakibatkan oleh tidal heating yang artinya ada gesekan antara inti si satelit dengan lapisan di atasnya, gesekan ini muncul karena adanya perbedaan gerak muter (rotasi)nya si satelit dengan gerak si satelit ngelilingin jupiter. Panas yang dihasilkan oleh gesekan itu yang bikin es jadi cair dan membentuk lautan yang luas. Nah, di dasar lautnya bulan Europa ini hasil dari panas gesekan itu ada yang membentuk gunung api vulkanik, ada juga yang yang berbentuk hydrothermal vent. Pada tempat-tempat seperti itulah, diduga kehidupan di bulan Europa akan ditemukan.



bulan europa
Struktur bulan Europa sumber : http://geology.com/stories/13/life-on-europa/europa-subsurface-ocean.jpg
Berdasarkan fakta yang kita ketahui sekarnag tentang bulan Europa yang juga memiliki laut dan juga aktivitas vulkanik di dasar lautnya, bisa dibilang bahwa Europa memiliki kondisi yang memungkinkan untuk bakteria, dan mahluk-mahluk bersel satu bisa muncul. Jika organisme bersel satu bisa hidup, bisa aja organisme-organisme tersebut dapat mengubah keadaan laut di satellite Europa jadi bisa menyokong kehidupan yang lebih kompleks, seperti yang terjadi di bumi ini.
Sampai dengan saat ini, NASA udah menargetkan taun 2020 bakalan mengirim wahana yang bisa menjelajah di lautan europa sana. Jadi, mungkin saja dalam waktu kurang lebih 5 tahun lagi, kita akan menemukan kehidupan pertama di luar planet bumi. Kalau ternyata di Europa ada kehidupan, berarti kemungkinan besar di tempat-tempat yang mirip seperti itu seperti satelit Ganymade, Enceladus, dan tempat-tempat lain yang mirip kayak gitu juga mengandung kehidupan. Jadi, mungkin aja kehidupan, apalagi kehidupan tingkat rendah (bersel satu) itu tidak terlalu langka di alam semesta ini.

Contoh Laporan Magang 1


LAPORAN INDIVIDU MAGANG 1
SMA MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA


















Oleh :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
(---------------)



                                              

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2015






KATA PENGHANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
            Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah- NYA sampai saatini masih dirasakan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Magang 1 Program Studi Pendidikan Fisika yang telah dilaksanakan di SMA MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA, pada bulan September 2015.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusunan laporan ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Magang 1.Terssunnya laporan ini berkat usaha yang maksimal penulis dan bantuan berbagai pihak yang telah membantu baik berupa dorongan semangat maupun materil. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada :
-          Dr. Sukardi, M.pd, Dekan FKIP UHAMKA
-          Dra. Imas Ratna ErmawatiM,Si. Ketua Prodi Pendidikan Fisika
-          Acep Kusdiwelirawan, Drs, M.Mm. Dosen Pembimbing
-          Drs. Ahmad Arif, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 4 Jakarta.
-          Drs. Riyanta, Wakil Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 4 Jakarta.
-          Ary Surfyanto Siddik  S.Si, Wakil Kurikulum SMA Muhammadiyah 4 Jakarta
-          Suhadi Hamzah S.Si, Guru Pamong di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta
-          Dra. Neni Hartati, Guru Pamong di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta.
-          Seluruh guru dan karyawan di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta
-          Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan Magang ini.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal oleh yang senatiasa mendapatkan ridho Allah SWT dan di berikan balasan yang berlipat ganda kepada semuannya.Untuk itu semoga LaporanMagang 1 kelak bermanfaat di kemudian hari. Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan, baik saran maupun kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.



    Jakarta, 18 September 2015




Penulis







Program Magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam kurikulum semua program studi yang ada di lingkungan FKIP Universitas Muhammadiayah Prof. DR. Hamka ( UHAMKA ) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan Pogram Magang 1. Sesuai visinya “ Menjadi Universitas Utama yang mempersiapkan dan menghasilkan lulusan pendidik pemula yang unggul dalam kecerdasan spritual, intelektual, emosional dan sosial untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkemajuan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
FKIP UHAMKA memiliki peran yang sangat besar dalam menghasilkan pendidik yang unggul dan berkualitas dan memiliki empat kompetensi pendidik seperti, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian, dan kompetensi sosial. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah melalui pelathan-pelatihan bagi mahasiswa, pengadaan sarana/fasilitas laboratorium dan komputer pengembangan kurikulum, dan kegiataan ppkl/kkl serta Magang. Sesuai dengan pengembangan kurikulum LPTK berbasis KKNI dan perguruan tinggi, Program Magang menjadi salah satu matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHAMKA memilki 12 Program Studi, di antaranya: PGSD, PG PAUD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Fisika, Pendidikan Bahasa Jepang, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Biologi dan Pendidikan Matematika.
Program Magang 1 dan 2 memiliki 2 sks dan magang 3 memiliki 2 sks dan dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Terkait dengan hal ini, FKIP UHAMKA melaksanakan Program Magang. Ini secara bertahap, yaitu Magang 1 dilakukan di semester III, Magang 2 dilakukan di semster V, dan Magang 3 dilakukan di semester VII. Dengan terselenggaranya Program Magang ini, peserta akan siap menjadi pendidik pemula yang dapat mengimplementasikan kemampuannya sesuai dengan domain profesionalitas, pedagogik, keperibadian, dan sosial sehingga pendidik-pendidik masa depan di Indonesia menjadi pendidik yang unggul, berkemjuan, dan beriman.

Magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan menghasilkan pendidik pemula yang unggul dalam kecerdasan spritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah mupun di luar sekolah dengan cara:
1.    Pengamatan lansung kultur sekolah.
2.    Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, keperibadian, dan sosial.
3.    Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik.
4.    Pengamatan lansung proses belajar dikelas.
5.    Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran
1.        Bagi Peserta
a.    Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
b.   Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.
c.    Memperoleh daya penelaran dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d.   Memperoleh pengalaman k\dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
2.        Bagi sekolah
a.    Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan pendidik pemula yang berdedikasi dan profesional.
b.   Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan, serta melaksanakan pengembangan sekolah.
3.        Bagi FKIP UHAMKA
a.    Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang disesuiakan dengan kebutuhan masyarakat.
b.   Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c.    Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan sekolah untuk pengembangan tridarma perguruan tinggi.

4.         Langkah – langkah Pelaksanaan Pengamatan Program Maganng 1
Dalam pelaksanaan kegiatan Magang 1 terdapat prosedur pelaksanaan yang harus dilaksanakan. Adapun  langkah-langkah  pengamatan sebagai berikut:
1.    Pembekalan magang, magang 1 oleh UPT.
2.    Pembekalan magang 1 oleh kaprodi .
3.    Survei sekolah mitra.
4.    Memberisurat(berkas dari UPT) kesekolah untuk meminta persetujuan Kepala Sekolah sekaligus membicarakan waktu pelaksanaan magang.
5.    Melakukan pengamatan terhadap kultur sekolah, proses pembelajaran dan bagaimana peran serta masyarakat.
6.    Mengamati kehidupan keberagamaan di lingkungan sekolah.
7.    Melakukan kegiatan wawancara dengan wakil kurikulum mengenai visi Misi sekolah.
8.    Mengamati kompetensi profesional guru.
9.    Mengamati proses pembelajaran.
10.                        Mengamati keadaan laboratorium dan perpustakaan.
11.                        Mengamati aktifitas non akademik yang di wajibkan (tapak suci).
12.                        Mengamati aktifitas non akademik di sekolah















BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG 1

A.       Metode Penelitian
Metode (Lapangan) Adalah metode penelitian dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung kelapangan, metode ini meliputi:
1.      Metode Observasi Adalah metode dimana penulis mengadakan tinjauan langsung kelokasi.
2.      Metode wawancara (interview) Adalah metode dimana penulis mengadakan tinjauan langsung kelokasi untuk mengadakan tanya jawab (wawancara) secara langsung dengan pihak yang menguasai bidangnya serta ikut dalam kegiatan pelaksanaan dilapangan.

B.       Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

1.      Waktu
Kegiatan magang di Sekolah Mitra dilaksanakan selama 10 hari, dari hari Rabu sampai dengan hari Sabtu (5-7 jam/hari), yaitu dari tanggal 2 September 2015 sampai dengan 12 September 2015.
2.        Tempat
Tempat magang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 4lokasi di Jalan Dewi Sartika 316 A, Cawang, Jakarta Timur.


C.       Karakteristik Sekolah Mitra
1.    Sejarah
SMA Muhammadiyah 4 Jakarta merupakan sebuah Sekolah Menengah Atas swasta Islam yang terdapat di Jakarta Timur. Sekolah Muhammadiyah ini berazaskan pendidikan Islam di bawah naungan organisasi Islam Muhammadiyah. Hingga saatini SMA Muhammadiyah 4 menempati lokasi di Jalan Dewi Sartika 316 A, Cawang, Jakarta Timur.
SMA Muhammadiyah 4 Cawang Jakarta Timur didirikan tahun 1964. Dari tahun tersebut sampai sekarang, telah mengalami pergantian beberapa kepala sekolah, yaitu :
a.    Tahun 1964 s/d 1969 Kepala Sekolah : Bapak Muchsin Soleiman, SH.

b.    Tahun 1969 s/d1970 Kepala Sekolah : Bapak ArbiSoleiman, waktu belajar mulai pukul 16.30 – 21.00 WIB.

c.    Tahun 1970 s/d 1971 KepalaSekolah Presidium :
1)      Drs. Tedjomurti.
2)      SoekadiMoeljopoetro.
3)      H. Abdullah Djafar, waktu belajar pukul 16.30 – 21.00 WIB
.
d.   Tahun 1972 Kepala Sekolah DrsTedjomurti, waktu belajar pukul 16.30-21.00.

e.    Tahun 1972 s/d 1982 Kepala Sekolah : Drs. Gaston M. Sjarief.
Waktu belajar :
1)      Tahun 1971 s/d 1982 mulai pukul 16.30 – 21.00 WIB.
2)      Tahun 1974 s/d 1975
-          Kelas I pukul : 13.00 – 18.00 WIB
-          Kelas II pukul : 16.30 – 21.00 WIB
-          Kelas III pukul : 16.00 – 21.00 WIB
3)      Tahun 1975 s/d 1976
-          Kelas I dan II pukul 13.00 – 18.00 WIB.
-          Kelas III pukul 16.30 – 21.00 WIB
4)      Tahun 1985 s/d 1992 waktu belajar mulai 13.00 – 18.00 WIB.

f.     Tahun 1985 s/d 1992 Kepala Sekolah : Ali Sahabu BA, waktu belajar mulai pukul : 13.00 – 18.00 WIB.

g.    Tahun 1992 Kepala Sekolah : Drs. Abdul Rachim, waktu belajar mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB.

h.    Tahun 1992 s/d 1995 Kepala Sekolah : Drs. M. Cholil AD, waktu belajar mulai pukul 13.00 – 18.00 WIB.

i.      Agustus 1995 – September 1996 Kepala Sekolah : Drs. Susilo Wardoyo waktu belajar mulai pukul 06.45 – 12.30 WIB.

j.      September 1995- Februari 1999 Kepala Sekolah : Drs. Sudirman HA, waktu belajar mulai pukul 06.45 – 12.45 WIB.

k.    Tahun 1999 s/d 2001 Kepala Sekolah Drs. H Mohammad Zaid MBA, waktu belajar pukul 06.45 – 12.45 WIB. November 2001, waktu belajar 06.45 – 14.00 WIB.

l.      Tahun 2001 s/d 2010 Kepala Sekolah Lutfi Zainudin S.Pd, waktu belajar mulai pukul 06.45 – 14.00 WIB.

m.  November 2010 – Juli 2013 Kepala Sekolah Drs. H. Susilo Wardoyo, M.Pd, waktu belajar mulai 06.30 – 14.30 WIB.

n.    7 juli 2013 sampai dengan sekarang, Kepala sekolah Drs. Ahmad Arif, dengan waktu belajar 06.30-14.30 Wib. Tahun ini mulai diterapkan kurikulum 2013 dikelas X.

2.    Identitas Sekolah: SMA Muhammadiyah 4
Tabel 2.1IdentitasSekolah


Nama Sekolah
:   SMA Muhammadiyah 4
     - NSS
:   302016405138
     - NPSN
:   20103179
     - Status Mutu
:   SPM/Reguler
     - Kurikulum
:   Kurikulum 2013
     - Manj. Berbasis Sek. (MBS)
:   Ya
Jenjang Akreditasi
:   A
     - No. SK Akreditasi
:   Ma.016486     Berlaku hingga tanggal: 28-11-2018
-   Status Sekolah
:   Swasta
     - Izin Operasional
:   1627/-1.851.68     Berlaku hingga tanggal: 28-02-2018
-   Alamat
:   Jl. Dewi Sartika No.316a RT: 04 RW: 08
     - Kodya/Kec/Kelurahan
:   Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur      Kode Pos 13630
     - Lokasi Geografis
:   Latitude: -6.249500     Longitude: 106.866302
     - No. Telepon
:   02180873736     Faks: 02180873736
     - Email Sekolah
:   ka_sma_muh4@yahoo.co.id
     - Website Sekolah
     - Akses Internet
:   Ada
     - Nama Provider
:   Jar-indo.net
Gedung
     - IMB
:   00197/PIMB-PB/T/2001/19-02-2001
     - Tipe Bangunan
:   Type A
     - Lantai
:   Empat Lantai
     - Status Kepemilikan
:   Milik Sendiri
     - Luas Tanah/Bangunan
:   2700 M2 / 2474 M2
     - Jenis Bangunan
 Lain-lain, sebutkan:
-   Kondisi Bangunan
:   Baik
     - Dibangun Tahun
:   08-01-1964
     - Direhab Terakhir Tahun
:   10-12-1995
     - Jenis Rehab
:   Total
-   Kondisi Lingkungan
:   Baik
-   Nama Kepala Sekolah
:   Drs. Ahmad Arif
     - NIY / NUPTK
:   7937742644200042
     - No. SK / TMT Jabatan
:   131/KEP/II.O/D/2013 / 07-06-2013
-   No. SK / TMT di Sekolah ini
:   185/SK/IV.4/D/2012 / 16-07-2012
-   Waktu Penyelenggaraan
:   Pagi
Bantuan Sekolah
-  Terima BOP
:   Ya
-  Terima BOS
:   Ya
-  NPWP Sekolah
:   Ya




3.    Visi, MisidanTujuanSekolah
a.       VISI
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dari teknologi, globalisasi yang bgitu cepat, era informasi secara berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap persoalan pendidikan, mendorong sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang tersebut. SMA Muhammadiyah 4 yang berazazkan islam menggambarkan profil  sekolah yang diinginkan di masa depan dengan visi sekolah yaitu :
TERCIPTANYA PESERTA DIDIK UNGGUL DALAM PRESTASI AKADMIK SERTA BERKUALITAS DALAM PENGUASAAN DASAR-DASAR ILMU PENGETAHUAN DAN TERKNOLOGI YANG DILANDASI IMAN DAN TAKWA SERTA AKLAKUL KARIMAH.

b.      MISI
1.    Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat pada peserta didik, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju.
2.    Meningkatkan kualitas keislaman, keilmuan, dan dasar-dasar teknologi.
3.    Meningkatkan keterampilan dan apresiasi  peserta didik dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan seni melalui  “contruktivismelearning” dan interaksi global.
4.    Meningkatkan sumber daya manusi dan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai menuju pembelajaran TIK.
5.    Meningkatkan kesehatan jasmani melalui kegiatan dan kompetisi olahraga yang terbimbing.
6.    Mengembangkan potensi peserta didik secara optiamal dan seimbang antara iman, ilmu dan amal.
7.    Membentuk peserta didik berprilaku islami sehingga terwujud insan yang beriman dan takwa serta beraklakul mulia.

c.       TUJUAN
1.    Meningkatkan iman dan takwa sekaligus membentuk manusia yang beraklak mulia melalui bimbingan dan kegiatan pembelajaran ILMUBA (AL Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab ).
2.    Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan terutama dalam penguasaan teknologi.
3.    Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas, berpretasi dalam bidang olahraga dan seni.
4.    Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berfikir logis, kreatif dan mandiri.
5.    Mempersiapkan siswa untuk mampu menghadapi ea globalisasi.
6.    Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni untuk bekal menghadapi kehidupan masa depan.
7.    Membekali peserta didik agar memilik keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.
8.    Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
9.    Mengembang layanan pendidikan berbasis teknologi informai dan teknologi/TIK untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang efektif dan efisien.

4.    Personil Sekolah
Tabel2.2  Data-data Guru
No
Nama
Jenis Kelamin
Jabatan
Mata Pelajaran
1.
Drs. Ahmad Arif
L
KepalaSekolah
Sejarah Indonesia
2.
Drs. Riyanta
L
WakilKepalaSekolah
Pendidikan Agama Islam
3.
ArySurfyantoSiddikS.Si
L
WakilKurikulum
Matematika
4.
Dra. Hj. Rahmawati
WakilKesiswaan
Biologi
5.
SuhadiHamzah, S.Si
L
WakilSaranadanPrasarana
Fisika


6
Rudi Baharudin, S.Pd.I 
L
Guru Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
7.
Dra. Neni Hartati 
Guru Bidang Studi 
Fisika 
8..
Dra. Sri Muji Astuti 
Guru Bidang Studi 
Kimia 
9.
Ali Syaefullah, S.Pd 
L
Guru BidangStudi
Matematika
10.
Bambang Sukarnoto, M.Pd 
L
Guru BidangStudi
PendidikanSeni&Budaya
11.
Drs. Sakino 
L
Guru Bidang Studi 
Bahasa Indonesia 
12.
Drs.Tidjo Basuki 
Guru Bidang Studi 
Sejarah
13.
Ade Kurniawan
L
Guru Penjasorkes 
Penjasorkes
14.
Helen Yuriko, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
BahasaIndonesia 
15.
Hj. Siti Maryanah, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
Bhs. Inggris 
16.
Kiki Krisnawati, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
Kimia 
17.
RobiatulAdawiyahS.Pd 
Guru BK 
Bimbingan dan Konseling 
18.
Haula Hasan
Guru BidangStudi
Bahasa Arab
19.
Siti Atiqoh, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
PPKn 
20.
Sri Wahyuni, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
Bhs. Inggris 
21
.
Ardiansyah
Guru Bidang Studi 
Bahasa Arab
22.
TatinFardiani, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
Geografi 
23.
Yusnita, S.Pd 
Guru Bidang Studi 
Sejarah Indonesia &SejarahPeminatan


Tabel 2.3 Data-data tata Usaha

No
Nama
JK
Jabatan
1.
Heri Setiawan 
Kepala TU
2.
MiftahulJannah
Staf TU 
3.
WindiIndriani
Staf TU 
4.
I.A. Himawan 
Staf TU 
5.
Hasanudin
Penjaga Sekolah 
6.
Didik
Penjaga Sekolah 



5.    Keadaan Sekolah
Tabel 2.4 SaranaSekolah
No
Jenis Sarana
Ada, Kondisi
Tidak Ada
Keterangan
Baik
Kurang Baik


1
Ruang Kepala sekolah
Baik



2
Ruang Wakil  Kepala Sekolah
Baik



3
Ruang Guru
Baik



4
Ruang Tata Usaha
Baik



5
Ruang BK
Baik



6
Ruang OSIS/IPM
Baik



7
Ruang Komite Sekolah
Baik



8
Ruang Serba Guna
Baik



19
Masjid
Baik



10
Pos Satpam
Baik



11
Ruang Tamu
Baik



12
Lapangan Upacara
Baik



13
Kantin
Baik



14
Toilet
Baik





Tabel 2.5 Prasaranasekolah
NO
JENIS SARANA
KEBERADAAN
FUNGSI
ADA
TIDAK ADA
ADA
TIDAK ADA
1
Instalasi Air
Ada

Baik

2
Jaringan Listrik
Ada

Baik

3
Jaringan Telpon
Ada

Baik

4
Internet/Wifi
Ada

Baik

5
Akses Jalan
Ada

Baik

6
Parkir Motor/Mobil
Ada

Baik

7
Saluran Pembuangan Air
Ada

Baik

8
Bak Sampah Utama
Ada

Baik



6.    MANAJEMEN KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH
a.    Pelaksanaan Kurikulum
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Thun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Panduan yang disusun BSNP terdiri atas dua bagian. Pertama, Panduan Umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetesi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam satuan isi (SI) dan standar kelulusan (SKL). Termasuk dalam ketentuan umum adalah penjabaran amanat dalam UU No. 20/2003 dan ketentuan PP 19/2005 serta prinsip dan langkah yang harus diacu dalam pengembangan KTSP. Kedua, model KTSP sebagai salah satu contoh hasil akhir pengembangan KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pada Panduan Umum yang dikembangkan BSNP. Sebagai model KTSP, tentu tidak dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan hendaknya digunakan sebagai referensi.
Kurikulum 2013 digulirkan sebagai langkah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi  yang telah dirilis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, dan mulai tahun pelajaran 2013-2014 diimplementasikan di kelas X jenjang SMA. Elemen perubahan kurikulum focus pada empat standar yaitu, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Dengan demikian perubahan akan terjadi pada penyesuaian beban belajar, penguatan proses, pendalaman dan perluasan materi, penataan pola piker dan tata kelola.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang mencakup tiga domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus terintegrasi, serta dapat menggambarkan kesesuaian dan kekhasan kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik
Dengan pemberlakuan kurikulum 2013 di kelas x jenjang SMA pada tahun pelajaran 2013-2014 di 1.270 SMA, maka untuk tahun pelajaran 2013-2014 dan tahun pelajaran 2014-2015 SMA-SMA tersebut akan berlaku kurikulum sekolah yang harus mencakup dua macam kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013, termasuk juga di SMA Muhammadiyah 4 jakarta. Oleh sebab itu di perlukan suatu acuan atau panduandalm menyusun kurikulum yang akan dilaksanakan agar terjadi proses pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk keperluan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Model Pengembangan KTSP SMA ini sebagai salah satu upaya untuk membantu sekolah mengembangkan KTSP agar dapat diimplementasikan secara optimal.

b.    Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan Kesiswaan dilakukan di SMA Muhammadiyah 4 melalui pelaksanaan kegiatan pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik.
Konselor merupakan bagian dari sistem pendidikan yang juga berperan membantu pengembangan diri peserta didiktersebut secara maksimal sesuia dengan kompetensi profesional. Personal, dan sosial agar tercapai visi damn misi sekolah secara berksinambungan. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang berkenan dengan penegmbangan diri dalam masalah pribadi, pengembangan diri dalam kehidupan sosial, pengembangan diri dalam perspektif karir peserta didik.
Disamping itu, kegiataan pengembangan diri ini, dapat pula difasilitasi dan atau dibimbing konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler  merupakan salah satu kegiatan untuk menyalurkan pengembangan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik melalui kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan potensi, bakat, minat secara tumbuhnya kemandirian pada diri peserta didik.
Berdasarkan keterangan di atas, pengembangan diri di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta, dilakukan melalui 2 kegiatan yang meliputi; (1) Pengembangan diri melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling, dan (2) Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Pelayanan BK di sekolah merupakan upaya untuk mebantu siswa dalam mengembangkan bidang kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan pengembangan kehidupan bidang karir, agar berkembang secar optimal. Dalam setting pelayanan BK, pengembangan diri dapat dilaksanakan melalui pola 17 BK. Pelayanan Bkyang terkait pada kegiatan pengembangan diri merupakan modifikasi pola 17 atau lebih dikenal dengan pola 17 plus yang bersifat terencana dan terprogram. Untuk lebih memahami bagaimana peta konsep pengembangan diri melalui pelayanan pola 17 BK, seperti rincian di bawah ini:
1)   Pengembangan diri melaui bidang pelyanan BK (Individu dan Keolompok dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir)
2)   Pengembangan diri melalui jenis layanan (mulai dari layanan oroentasi, informasi, penempatan dan penyaluraan, pengusaankonten, bimbingan kelompok, konsultasi, dan mediasi).
3)   Pengembangan diri melalui kegiatan pendukung (aplikasi instrumen, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus).
4)   Penegmbngan diri rentang program (program satu tahun, semester bulanan, mingguan dan harian).
5)   Pengembangan diri melalui penilaian (fortofolio, jangka panjang, jangka pendek)
Dari peta konsep di atas, maka pengembangan diri yang terprogram dan terencana dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan, baik untuk peserta didik kelas X hingga kelas XII. Layanan hendaknya disesuaikan dengan tujuan sasaran layanan BK serta karakteristik peserta didik. Disamping itu, perlu memperhatikan kebutuhan dari masing-masing jenjang kelas. Kemungkinan perbedaan isi layanan sangat memungkinkan, namun hal ini tidak harus digunakan secara kaku, tetapi harus tetap fleksibel.
Program pembiasaan di SMA Muhammadiyah 4 mencakup kegiatan yang bersifat pembianan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan, seperti :
Tabel2.6  ProgramPembiasaan
RUTIN
SPONTAN
KETELADANAN
Upacara
Meminta jin
Berpakain rapi
Berdoa dan baca Al-Qur’an  di awal pelajaran
Mengucapkan dan menjawab salam
Berbusana muslimah (menutup aurat/ berjilbab) untu siswa putri
Kultum sesudah sholatzuhur
Memberikan senyum
Silaturrahim/berkunjung
Salat zhuhur berjamaah
Membuang sampah pada tempatnya
Berakhlak mulia
Pengajian bulanan
Memberi dan meminta maaf
Kesederhanaan


c.    Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembinanaan  pengembangan diri siswa melalu kegiatan ekstrakurikuler adalah salah kegiatan pendidik dalam upaya membantu perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat melalui kegiatan khusus yang diadakan di sekolah.Ruang lingkup program dan jenis kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta, meliputi :
a)   IkatanPelajarMuhammadiyah.
b)   Keolahragaan, meliputisepak bola (futsal), bulutangkis, basket danTapakSuci.
c)   Kepemimpinan, yang mencakup di dalamnyayaknilatihandasarkepemimpinan (LDK/TARUNA MELATI), danpasukanpengibarbendera (PASKIBRA).
d)  Seni, meliputiTariSamandanMusik
e)   Karya Ilmiah Remaja, meliputi kegiatan penelitian dan penguasaan akademik
f)    Komunikasi, meliputi kegiatan Fotografi dan Multimedia.
g)   Kegiatan Lapangan, yang meliputi kegiatan kunjungan lapangan ke obyek-obyek tertentu.
Ke ikut sertaan siswa dalam program pengembangan diri melalui kegiatan ektrakurikuler, melalui kegiatan identifikasi kebutuhan ,karakteristik, potensi, bakat dan minat siswa yang bersangkutan. Siswa terlebih dahulu mengisi form tentang bakat dan minat yang digandrungi oleh siswa tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa tidak salah dalam memilih dan mengambil keputusan untuk mengembangkan karir nya. Ke ikut sertaan siswa yang juga dibatasi dalam dua kegiatan ektrakurikuler. Siswa tidak bisa melebihi dari ketentuan tersebut. Setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih jenis ektrakurikuler yang ada di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Segala aktifitas, kreasi dan kreatifitas siswa tersebut langsung mendapatkan pembinaan dari pelatih-pelatih yang sudah sangat mapan di bidang nya masing-masing.

d.   Pembinaan Kerjasama Dengan Orang Tua Siswa
Kerjasama yang dijalin antara sekolah dan orang tua siswa disetiap kesempatan. SMA Muhammdiyah 4 selalu melibatkan orang tua/wali siswa disetiap program sekolah, mulai dari perumusan dan sosialisai KTSP dan Kurikulum 2013, sosialisasi visi dan misi serta tujuan sekolah sampai dengan program kesiswaan dan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dianggap penting agar silaturami dan komunikasi kepada orang tua/wali siswa tetap terjalin dan dapat mendorong kemajuan peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik.
e.    PengelolaanFasilitasPembelajaran
Fasilitas yang dimilik SMA Muhammadiyah 4 khususnya penunjangan kegiatan belajar mengajar sangatlah memadai. Penggunan anda pengelolaan fasilitas selalum menjadi perhatian penting oleh sekolah. Berikut fasilitas-fasilitas pembelajaran yang dimiliki dan beberapa kegiatan mencari informasi dari sumber belajar di sekolah dan di luar sekolah :
Tabel 2.7 Fasilitas-fasilitas pembelajaran
No
JenisFasilitas
Ketersediaan
Jumlahsiswa yang terlibat/yang menggunakan
Ada
Tidak
1
Bahan Ajar
ü   

SeluruhSiswa
2
Bukuteks
ü   

SeluruhSiswa
3
Perpustakaan
ü   

SeluruhSiswa
4
Laboratorium
ü   

SeluruhSiswa
5
Internet
ü   

SeluruhSiswa



Tabel 2.8 Kegiatanmencariinformasidariberbagaisumber
No
Jenis
Jumlah
Kondisi
Baik
Rusak
1
Bukusiswa/pelajaran (semuamatapelajaran)
5527
ü   

2
Bukupanduanpendidik
65
ü   

3
BukuPengayaan
1577
ü   

4
Bukureferensi (misalnyakamus, ensiklopedia, dsb)
195
ü   


Total
7364
ü   



Tabel 2.9 SaranaKegiatanBelajar yang dimiliki
NO
JENIS SUMBER BELAJAR
Jumlahruang
Luas Ruang
Baik
Kurangbaik
TidakBaik
1
RuangPerpustakaan
1
8x15m
Baik


2
RuangLaboratorium
Lab Fisika
Lab Kimia
Lab Biologi
Lab Bahasa
Lab Komputer

1
1
1
1
1

43,5 m²
43,5 m²
43,5 m²
43,5 m²
210,25m²

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik


3
R. Kesenian/Keterampilan
1
210,25m²
Baik


4
Ruang media, Audio Visual
1
210,25m²
Baik


5
RuangHijau
1
43,5 m²
Baik


6
RuangOlahRaga (Indoor)
1
1500m²
Baik


7
Lap Olah Raga (Outdoor)
1
1500m²
Baik


8
RuangSerbaGuna
1
43,5 m²
Baik





Tabel 2.10 Kelengkapan Sarana
No
JenisSarana
Keberadaan
Kondisi
9
BukuPerpustalaam
a. Fisika
b. Non Fisika

Cukup
Cukup



Baik
Baik
10
AlatPeraga/Alat Bantu Pembelajaraan
a. Matematika
b. IPA
c. IPS


Cukup
Cukup
Cukup




Baik
Baik
Baik
11
AlatPraktik
a. Kesenian
b. Penjas

Cukup
Cukup



Baik
Baik
12
Media Pendidikan
a. OHP
b. Audio Player/radio
c. Video Player/TV
d. Slide Proyektor/LCD
e. Komputer KBM/Laptop
f. Papan Display/madding

Cukup
Cukup
Cukup
Cukup

Cukup

Cukup



Baik
Baik
Baik
Baik

Baik

Baik
13
Softwere
a. KasetPembelajaran
b. VCD Pembelajaran

Cukup
Cukup



Baik
Baik

14
Internet/Wifi/Hotspot
Cukup


Baik



D.       Laporan Hasil Pengamatan Kegiatan Akademik di Sekolah Mitra

1.      Kegiatan Akademik di Sekolah Mitra
Pengamatan pertama, SMA Muhammadiyah 4 Jakarta untuk kegiatan belajar mengajar di mulai pukul 06.30 sampai dengan 14.30. siswa datang dan disambut langsung oleh beberapa guru kemudian siswa bersalaman, dan saling sapa. SMA Muhammadiyah 4 Jakarta terdapat 20% siswa yang datang terlambat. Siswa yang terlambat lebih dari 3 hari, maka orang tua siswa akan dipanggil oleh wali kelas siswa tersebut.
Siswa masuk ke kelas dan sebelum memulai proses belajar, bel berbunyi kembali pukul 06:45 Wib. Siswa diarahkan ke Masjid untuk mengikuti tafsir Al-Quran. Kegiatan tafsir Al-Quran siswa diminta membuat kelompok, membaca surah pendek dan diberi tugas hafalan Al-Quran yang akan dibacakan di depan kelompok lain, hafalan akan ditagih seminggu kemudian. Bagi siswa yang terlambat mengikuti tafsir Al-Qur’anakan dicatat namanya dan akan diberi sanksi.
Untuk tata tertib berpakain, SMA Muhammadiyah 4 Jakarta memiliki pakaian seragam yang berbeda-beda tiap harinya. Senin memakai baju putih dan rok putih, selasa memakai baju putih dan rok abu-abu, rabu memakai baju pramukia, kamis memakai baju batik dan jumat memakai baju muslim. Khusus wanita di wajibkan menggunakan jilbab, tidak menggunakan rok span  dan baju dikeluarkan karena untuk menutupi aurat. Khusus laki-laki tidak di bolehkan menggunakan celana pensil. Untuk pemeriksaan rambut hanya berlaku kepada laki-laki saja dan dilakukan 2 minggu sekali bersamaan dengan pemeriksaan pakaian.
Interaksi dan kecerian antar warga sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik, suasana kegiatan olahraga futsal pada jam olahraga wajib memakai baju olahraga sekolah dan untuk suasana perpustakaan di SMA Muhammadiyah 4 cukup baik, buku yang ada di  perpustakaanlengkap. Suasana kelompok belajar yang sedang mengerjakan tugas cukup tertib dan tidak ribut. Hanya kegaiataneskul tapak suci yang diadakan pada hari rabuselesai kegiatan belajar dan selebihnya eskul yang lain diadakan pada hari sabtu. Untuk kegiatan beragama di lingkungan sekolah SMA Muhammadiyah  4 sangat baik.
Pengamatan kedua bagian Kompetensi Guru yaitumengamati secara langsung proses belajar di kelas XI IIS. Saat Ibu Neni ( guru fisika )  masuk,  siswa tertiblalu ibu Neni langsung memanggil 8 siswa perempuan ke depan kelas untuk dijadikan perwakilan kelompok tugas. Siwa yang maju kedepan tersebut memilih teman-temannya untuk ikut bergabung dengan kelompok masing-masing setelah itu setiap kelompok diberi materi untukdi diskusikan. Ibu Neni memberikan waktu berdiskusi 20 menit dan setelah mendapatkan hasil diskusinya, perwakilan kelompok akan membacakan dan menjelaskan hasil diskusi di depan kelompok yang lain.
Pertama guru memilih siswa secara acak setiap kelompok untuk menjelaskan hasil diskusinya. Pada awalnya siswa masih takut-takut untuk menjelaskan hasil diskusinya. Setelah dua anak sudah menjelaskan hasil diskusinya kepada teman-temannya, suasana kelas menjadi cair dan setiap anak jadi ingin cepat-cepat memberikan hasil diskusinya. Setelah itu,ibu Neni memberikan penjelasan akhir dari semua hasil diskusi perkelompok dan memberikan contoh soal materi yang di diskusikan perkelompok, serta ibu Neni mengajarkan siswa sampai tuntas hingga siswa mengerti materi tersebut. Dalam kesiapan bahan ajar ibu Neni sudah siap, menguasai, memiliki kosep, serta mengerti cara untuk membangun suasana belajar yang tidak membosankan . Penampilan Ibu menarik juga didukung sikap Ibu yang tegas dalam megajar di kelas, baik, adil dan bertanggung jawab serta mampu memberi solusi dan jawaban jika siswa bertanya dan memiliki sikap kepemimpinan saat dikelas. Guru harus menjadi panutan dan teladan bagi siswanya.
Pengamatan ketiga, pemahaman peserta didik yaitu mengamati secara langsung saat proses pembelajaran. Dilihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran fisika yaitu siswa siap, siswa memperhatikan dengan baiksaatmengikuti proses belajar. Aktivitas dan kreativitas dalam proses pembelajaran siswacukup kreatif, respon dalam menerima tugas dan menaati perintah guru . Siswa melibatkan dirinya dalam memberikan ide dan gagasan, pertanyaan serta jawaban. Siswa dapat melakukan kerja tim dalam melakukan tugas akademiknya seperti belajar dikelas dan nonakademiknya seperti lomba saman.
Pengamatan ke empat, mengamati proses belajar peserta didik yaitu siswasiap mengikuti proses belajar dikelas, siswa  memahami penjelasan materi dari gurunya karena di setiap akhir materi siswa diberi latihan. Siswa siap mengajukan pertanyaan yang menantang. Siswa memahami hubungan antara materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari karena guru selalu menjelaskan materi dengan melibatkan benda-benda disekitar kita, agar memahami secara langsung hubungannya materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat menggunakan sumber belajar utama untuk memahami materi melalui buku, guru dan selain itu siswa dapat mencari sumber belajar lain seperti internet, informasi dari teman, informasi dari kakak, informasi dari adik dll.
Siswa melibatkan dirinya dalam proses belajar dan 80 % Sisiwa dapat mengikuti tes lisan atau tertulisdenganbaik. Siswa dilibatkan dalam menyususn rangkuman hasil belajar dengan cara berdiskusi, menyusun hasil diskusi dan menjelaskan hasil diskusinya. Siswa mendapatkan motivasi untuk belajar lebih giat karena di setiap akhir proses pembelajaran guru memberikan wejangan terhadap siswanya.
     Pengamatan terakhir yaitu mengamati refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran. Guru siap untuk melakukan proses belajar dengan siswa-siswinya, guru mengaitkan materi baru dengan pengatahuaan siswa sebelumnya dan 80 % guru melaksanakan pembelajaran secara runtut karena kadang-kadang waktu pelaksanaan pembelajatranterdapat  gangguan yang menjadikan tidak terlakasnanya pembelajaran dan 80 % guru memanfaatkan laptop sebagai media dalam pembelajaran, sarana untuk membantu mengajar lebih efisien. Guru selalu menggunakan bahasa indonesia yang jelas saat mengajar, memberikan tes lisan atau tulisan diakhir pembelajaran agar materi yang diberikan guru dapat dipahami oleh siswanya dan 80% guru menutup pembelajaran dengan refleksi dan memberi wejangan terahadap siswa untuk belajar.


E.       Laporan Hasil Pengamatan Kegiatan Nonakademik/Persekoalahan di Sekolah Mitra

Pengamatan Kegiatan Nonakademik siswa di SMA Muhammadiyah 4 yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat melalui kegiatan khusus yang diadakan di sekolah. Jenis kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta siswa terlebih dahulu mengisi form tentang bakat dan minat siswa tersebut. Setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih jenis ektrakurikuler yang ada di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Segalaaktifitas, kreasidan kreatifitas siswa tersebut langsung mendapatka npembinaan dari pelatih-pelatih yang sudah sangat mapan di bidang nya masing-masing.
Ekstrakurukuler di SMA Muhammadiyah 4 sebagai berikut: Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Keolahragaan, meliputi sepak bola (futsal), bulu tangkis, basket dan Tapak Suci (ekstrakurikuler wajib). Kepemimpinan, yang mencakup di dalamnya yakni latihan dasar kepemimpinan (LDK/TARUNA MELATI), dan pasukan pengibar bendera (PASKIBRA), Seni, meliputi Tari Saman dan Musik. Karya Ilmiah Remaja, meliputi kegiatan penelitian dan penguasaan akademik Dll.
Keikut sertaan siswa dalam pengembangan diri melalui kegiatan ektrakurikuler, melalui kegiatan identifikasi kebutuhan , karakteristik, potensi, bakat dan minat siswa yang bersangkutan. Hal ini,dilakukan agar siswa tidak salah dalam memilih dan mengambil keputusan untuk mengembangkan karirnya.


BAB III
PENUTUP

A.       Simpulan
Dari kegiatan Magang 1 yang di laksanakan di SMA Muhammadiyah 4  Jakarta selama 10 hari, dapat di simpulkan bahwa proses belajar mengajar di SMA Muhammadiyah 4Jakarta cukup baik. Kami dapat merasakan dan memahami betapa sulitnya menjadi seorang Guru yang Profesional. Kami juga dapat mengenal kondisi fisik, proses belajar mengajar, dan keadaan yang sebernarnya di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta. Kami dapat langsung merasakan bagaiamana berhadapan dengan siswa dalam kelas.
Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih untuk situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah atas, cara menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam kelas, dan lain sebagainya. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang 1 ini dapat berguna bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan masyarakat nantinya.

B.       Saran
Dari hasil kegiatan magang yang telah dilaksanakan, beberapa saran yang dapat saya berikan yaitu :
1.      Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggungjawab agar memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di Sekolah yang dituju.
2.      Mahasiswa Magang sebaiknya ikut terlibat dalam membangun sekolah, misalnya: ikut berpartisipasi membantu guru atau karyawan dalam melakukan sebuah tugas atau pekerjaan.
3.      Pelunya ketersediaan waktu bagi Dosen untuk menghantar Mahasiswa sebelum Magang atau penutupan Magang.